Indonesa merupakan negara pengganggu -
demikianlah salah satu ungkapan dari CEO Microsoft Indonesia Andreas
Diantoro dalam sebuah seminar ”Hak Kekayaan Intelektual untuk Indonesia
yang Lebih Baik”. Sebuah pernyataan yang cukup membuat kesal bagi yang
mendengarkan. Tapi begitulah fakta yang terjadi di lapangan.
Sebanyak 5 juta komputer yang terjual di Indonesia di tahun 2012,
sekitar 86% menggunakan OS Windows bajakan. Artinya ada sekitar 4,3 juta
komputer dengan Windows bajakan dan hanya ada 550.000 yang membeli
lisensi resmi. Padahal 97% komputer di seluruh Indonesia menggunakan OS
Windows.
Dari fakta tersebut tak heran jika pihak Microsoft menyebut Indonesia
sebagai pengganggu, pasalnya bisa dibayangkan berapa jumlah kerugian
mereka. Namun Microsoft juga tak bisa berbuat banyak menghadapi
pembajakan yang terjadi di Indonesia, segala upaya telah dilakukan
dengan melakukan sosialisasi bahkan sampai ranah hukum.
Alasan klasik yang dilontarkan oleh pengguna Windows bajakan adalah
harganya yang mahal. Hal itu masih bisa ditolerir jika yang yang
menggunakan individu, namun untuk kalangan bisnis dan perusahaan
sebenarnya mereka mampu untuk membayar lisensi tersebut. Hanya saja akan
terasa berat karena melawan arus pembajakan.
0 komentar:
Posting Komentar